Tidak terasa sudah lewat setahun kami tinggal di Ungaran, saya dan anak istri. Ternyata kami kerasan di sini, jauh dari kehidupan perkotaan yang sumpek dan kemacetan. Karena banyak barang tidak tersedia di Ungaran, kami adalah salah satu rumah di kompleks perumahan yang paling banyak mengirim dan dikirimi paket. Dalam saat-saat sibuk, terutama saat Fini sedang sibuk mengirim paket-paket kue kering buatannya, pengantar paket bisa datang lebih dari 3 kali seminggu. Tidak berapa lama sesudah kami pertama kali tinggal di sini, bulan Ramadhan pun tiba, begitupun tahun ini. Sekarang sudah hampir Lebaran dan berbeda dengan tahun lalu, kami berencana mudik ke Bandung. Fini dan Caka sudah setahun tidak melihat Bandung.

Saya sendiri sedang mengerjakan beberapa karya, salah satunya untuk pameran di Bali bulan September depan. Studio saya di Kampung Seni Lerep sudah jauh lebih rapi karena sekarang sudah diperlengkapi rak dinding sehingga barang-barang yang semula bertumpuk tidak teratur di pojokan ruangan sekarang sudah tertata dengan baik. Saya senang karena rak dinding saya bisa memuat begitu banyak barang. Sekarang saya sedang berusaha memindahkan sebuah lemari kaca dengan banyak ambalan ke dalam studio. Masalahnya, lemari kaca itu, seperti juga banyak barang-barang antik di sini, memiliki kunci antik dan saya tidak bisa menemukan anak kuncinya. Kalau lemari kaca itu bisa saya gunakan, wah, masalah penyimpanan barang akan segera terjawab dengan mudah. Barang-barang kecil seperti alat dan bahan melukis, buku bahkan kontainer berisi pakaian bisa dengan mudah ditaruh di sana.

Menjelang berangkat ke Bandung, Fini sedang sibuk membuat kue untuk oleh-oleh. Saya sendiri hanya ingin semua lukisan selesai sehingga saat pulang nanti karyanya sudah kering dan siap dikirimkan karena peti-petinya sendiri sudah siap. Ya, semoga semua lancar. Selamat menjalankan ibadah shaum di hari-hari terakhir bagi Anda yang mengamalkan, selamat hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, dan tentu saja: selamat liburan bagi Anda semua. 🙂