Halo, Semua. Saya mau minta maaf nih soalnya penjelasan saya soal pembagian kelas Pemula dan Lanjutan di unggahan yang lalu kelihatannya kurang definitif sehingga menimbulkan kebingungan bagi beberapa calon peserta. Untuk itu, biar saya perjelas di unggahan ini berikut contoh karyanya. Unggahan ini berguna bagi Anda yang masih bingung, kira-kira cocoknya masuk kelas yang mana? Pemula atau Lanjutan? Bandingkanlah karya Anda dengan karya-karya yang ada di unggahan ini untuk membantu membuat keputusan.

Kelas Pemula

Kelas Pemula menerima siapa saja yang tertarik untuk mencoba media cat air, walaupun tidak bisa menggambar, tidak memiliki pengalaman menggunakan cat air sama sekali dan tanpa latar belakang seni rupa sama sekali. Jadi bagi Anda yang benar-benar awam, jangan takut dan ragu. Anda pasti diterima di Kelas Pemula. Metoda pengajarannya bersifat umum dan tip akan diberikan langkah demi langkah. Untuk mereka, saya ingin kelas berlangsung dengan santai dan menyenangkan. Harus fun supaya berkesan. 🙂 Tapi selain itu, ada calon peserta yang sudah tidak bisa disebut awam lagi karena sudah menghasilkan karya seperti di bawah ini, misalnya.
Tiga buah karya di atas adalah karya Gita, seorang psikolog profesional yang hobi menggambar. Gita tidak membuat gambarnya sendiri tetapi mencontoh dari sumber lain dan mewarnainya dengan cat air. Pengalaman menggambar termasuk menggunakan media cat air sudah ada tetapi belum menciptakan karakter sendiri. Ini lebih tinggi tingkatnya daripada mereka yang awam sama sekali tetapi pendekatan kepengajarannya serupa yakni bersifat umum dan tip akan diberikan langkah demi langkah. Sekarang lihat contoh gambar di bawah ini:

Ini adalah karya-karya Okke, lulusan seni rupa yang jelas sering menggambar, sudah memiliki pengalaman menggunakan media cat air dan sudah punya karakter sendiri (baik dari figur, narasi, pemilihan warna, dsb). Untuk mereka yang berada pada tataran ini, kepengajaran mulai diberikan agak spesifik. Mohon diketahui bahwa perbedaan karakter akan membedakan cara penggunaan cat airnya kelak (misalnya: yang karakter gambarnya halus akan berbeda dengan yang karakter gambarnya kasar). Walaupun untuk peserta seperti Okke tetap akan diberikan tip langkah demi langkah, pendekatan kepengajarannya menyesuaikan dengan karakter karyanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekaryaan yang selama ini dibuat ke aras yang lebih tinggi. Nah, sekarang mohon dilihat sebuah kasus spesifik di bawah ini:

Kelas Lanjutan

Ini adalah karya Aurora, seorang lulusan seni rupa. Seperti yang bisa kita lihat, Aurora membuat pendekatan realisme fotografis dalam berkarya. Ia memerhatikan proporsi, anatomi, cahaya, drapery (posisi, kerut-merut dan jatuhnya kain pada figur) sampai ke hal-hal spesifik misalnya warna kulit, warna daerah sekitar mata dan warna bibir. Pengalaman menggambar jelas ada, pengalaman menggunakan cat air juga sudah ada, menciptakan karakter sendiri juga sudah sangat terlihat. Ini adalah peserta yang kemampuannya sudah maju. Metoda kepengajaran bagi peserta seperti Aurora akan diberikan sangat spesifik, sesuai dengan kasusnya. Tip bisa jadi sudah bukan langkah demi langkah lagi tetapi melompat-lompat, tapi tidak apa-apa karena peserta Kelas Lanjutan pasti sudah mampu menyerap pelajaran tersebut. Bagi peserta Kelas Lanjutan, “fun” bukan tujuan utama saat belajar. Kelas Lanjutan bisa rumit dan jauh dari fun. 🙂 Sekarang mari kita lihat contoh karya yang unik di bawah ini:

Ini adalah karya Hakim, seorang ilustrator profesional. Kita bisa melihat bagaimana artikulasi bentuk yang dilakukan orang yang sudah sering menggambar begitu meyakinkan padahal pengalaman menggunakan cat air masih minim. Dalam kelas cat air ini, kemampuan menggambar dihargai tinggi. Orang yang sudah jago menggambar tetapi tidak punya pengalaman menggunakan cat air sama sekali akan saya masukkan ke dalam Kelas Lanjutan, orang yang tidak bisa menggambar (belum punya karakter rupa sendiri) tetapi sering berkarya dengan cat air akan saya masukkan ke Kelas Pemula. Mengapa begitu? Karena menggambar adalah pondasi bagi seluruh kekaryaan entah itu menggunakan media cat air, cat poster, cat minyak, cat akrilik atau apa saja. Kemampuan menggambar lebih penting dan lebih mendasar daripada kemampuan menggunakan salah satu media. Untuk Hakim, metoda kepengajaran akan lebih intuitif alih-alih rasional. Tipnya melompat-lompat. Hakim akan menerima berbagai macam eksperimentasi dengan media cat air dan mencari: teknik mana yang paling cocok dengan kekaryaannya. 

Kesimpulan

Saya harap gambar-gambar di atas bisa membantu Anda membuat keputusan: kelas mana yang lebih cocok untuk Anda. Tadinya saya berpikiran untuk memisahkan para peserta pemula “madya” (seperti Okke) ke dalam kelas yang terpisah tapi kita lihat saja nanti deh. Kalau peserta semacam itu jumlahnya banyak, boleh juga kita buat waktu khusus tetapi kalau tidak banyak, biar digabungkan saja dengan para peserta kelas pemula tetapi dalam pengajaran akan diperhatikan oleh saya secara khusus.

Saya ingin Kelas Lanjutan benar-benar diisi oleh para peserta yang sudah mahir menggambar dan punya karakter sendiri. Pertama karena kursinya hanya lima, sangat terbatas. Kedua, karena tata cara kepengajaran di Kelas Lanjutan bisa sangat teknis, sangat spesifik dan saya harus membagi waktu 120 menit untuk 5 orang peserta mahir untuk kasus yang berbeda-beda. Kelas Lanjutan akan dipilih oleh saya sendiri.

Bila menurut saya Anda lebih baik masuk ke Kelas Pemula, jangan kecil hati, terutama bila Anda ternyata seorang “pemula madya”. Anda akan bisa lebih banyak belajar di Kelas Pemula daripada di Kelas Lanjutan dan saya akan memerhatikan perkembangan kekaryaan Anda di kelas secara khusus. Oke, kalau ada pertanyaan lagi, silakan lontarkan pada saya. Saya sekarang sedang nge-flow banget nih, ngelukis. Sampai ketemu di kelas nanti, ya. 🙂