Teman-teman yang baik, terima kasih sudah berkenan ikut kursus seni rupa di Klinik Rupa Dokter Rudolfo. Sebelum kursus dimulai, izinkan saya menjelaskan tata cara kursus di klinik ini.
Tanggal Pembayaran dan Komitmen Belajar
Pembayaran kursus dilakukan di muka untuk membayar biaya kursus selama satu bulan. Tanggal pembayaran tersebut akan jadi tanggal pembayaran rutin di bulan-bulan berikutnya selama kursus berlangsung. Mohon pasang notifikasi berkala di agenda supaya tidak lupa dan saya tidak perlu menagih pembayaran. Saya sungkan kalau harus menagih-nagih pembayaran.
Bila murid sakit atau sibuk sehingga tidak bisa mengerjakan tugas, waktu kursus tetap dihitung dan biaya kursus tetap dibayar sesuai waktu yang sudah ditetapkan. Bila murid mengalami kesibukan lebih dari 3 minggu, murid bisa meminta cuti dan waktu kursus dianggap berakhir saat itu (walaupun masih ada sisa waktu). Kursus bisa diteruskan kembali setelah murid membayar biaya kursus di awal, tanpa perlu konsultasi lagi. Biaya kursus yang sudah dibayarkan tidak akan dikembalikan saat murid memutuskan berhenti kursus, baik di awal, di tengah, maupun di akhir bulan berjalan.
Jadwal Belajar
Kursus ini libur di hari Rabu dan Kamis. Saya menerima konsultasi tugas mulai hari Jumat-Selasa, pukul 19.00-21.00 WIB. Bila Anda mengumpulkan tugas, mohon perhitungkan waktu ini terutama untuk hari Selasa. Usahakan tugas baru masuk di hari Selasa pagi/siang sehingga saya bisa bahas dan memberi tugas baru. Dengan begitu pada hari Rabu-Kamis, saat saya libur, Anda bisa mengerjakan tugas dan dua hari itu jadi efektif. Bila Anda sudah selesai mengerjakan tugas di luar jam kerja, kirimkan saja tugasnya via Whatsapp, saya akan bahas pada jam kerja keesokan harinya.
Kursus Libur
Di hari libur nasional kursus libur. Satu tahun sekali kursus saya liburkan pada momen Natal-Tahun Baru selama 7 hari, dan pada momen Idul Fitri selama 14 hari. Sebelum libur tahunan, saya akan beri pengumuman. Pembayaran kursus tetap berjalan seperti biasa saat libur Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri.
Etika Berkomunikasi
Komunikasi ada etikanya. Sesudah instruksi/tugas diberikan, segera berikan konfirmasi. “Oke, saya mengerti”, atau “Saya ada pertanyaan”. Jangan biarkan instruksi/tugas yang sudah diberikan via Whatsapp didiamkan tidak ada balasan lebih dari 24 jam karena saya akan menganggap instruksi/tugas yang saya berikan tidak dihiraukan. Itu membuat saya kesal. Bila Anda sedang sibuk, kirim pesan singkat, “Oke, nanti saya cek, Pak/Oom/Mas”.
Sesudah tugas selesai dan dikirimkan via Whatsapp, sisipkan pesan, “Pak/Oom/Mas, ini tugas saya”. Jangan mengirimkan tugas tanpa pesan apa-apa karena itu seperti melemparkan tugas ke meja saya tanpa bicara apa-apa. Itu membuat saya kesal. Pesan tidak perlu panjang, pendek pun cukup, tapi beretika. Mengucapkan terima kasih sesudah pembahasan sangat saya hargai.
Sudah ada kasus murid yang tiba-tiba menghilang tanpa pesan apapun. Disapa, tidak membalas. Ghosting = pecat, masuk black list, uang tidak kembali. Untuk berbagai alasan, selama saya mengajar sudah ada 4 orang yang saya pecat dan masuk black list. Jangan sampai itu terjadi pada Anda.
Mengikuti Instruksi
Instruksi yang diberikan dalam kursus ini sudah diuji sejak tahun 2012, dipakai untuk mengajar ratusan murid, mengambil inti sari pengalaman saya sebagai perupa profesional sejak tahun 1998. Instruksi yang diberikan adalah instruksi yang paling efektif dan efisien untuk belajar. Dengan begitu mohon ikuti instruksi saya setepat-tepatnya, jangan menafsirkan dan membuat asumsi-asumsi sendiri lalu tidak mengikuti instruksi saya. Itu membuat saya kesal. Saya akan langsung menegur murid yang seperti itu, tapi bila tidak ada perubahan sikap: pecat, masuk black list, uang tidak kembali.
Mohon maaf bila dua bagian ini terkesan galak, tapi saya harus tegaskan ini di awal supaya saya tidak perlu menghadapi murid-murid yang membuat saya kesal. Murid seperti itu selalu saya tegur, tapi karena sudah berkali-kali terjadi akhirnya saya merasa perlu untuk membuat penjelasan ini supaya diketahui di awal.
Intinya, dalam kursus juga dibutuhkan chemistry antara guru dan murid. Kalau saya merasa kesal dengan sikap murid yang tidak serius belajar, tidak responsif saat berkomunikasi, mengerjakan tugas asal-asalan, tidak beretika, dan/atau tidak mau mengikuti instruksi, saya tidak mau buang-buang waktu.
Memotret Karya
Memotret karya tidak bisa disamakan dengan memotret kuliner. Sudutnya harus frontal, cahaya harus rata, jangan ada bayangan apapun. Ini akan berguna untuk observasi kelak. Teknik memotret karya adalah:
- Tempelkan karya kertas di tembok dengan masking tape. Bila karya Anda adalah kanvas dengan spanram, gantung di tembok. Jangan memegang karya dengan tangan lalu dipotret.
- Pilih tembok di sebelah jendela. Jendela ada di sisi kiri/kanan bukan masalah.
- Lakukan pemotretan dengan bantuan cahaya matahari, tapi jangan terlalu terik juga cahayanya. Cahaya matahari antara jam 8-11 pagi dan jam 2-5 sore adalah yang terbaik. Bila hari mendung, pemotretan bisa dilakukan kapan saja. Hindari memotret karya di malam hari menggunakan lampu ruangan, terutama yang berwarna kekuningan.
- Dengan meletakkan karya di tembok, sudutnya akan persis 90o. Dengan cahaya yang datang dari jendela di sebelah kiri/kanan, cahaya akan jauh lebih rata dan tidak ada bayangan tangan Anda yang memegang gawai.
- Potret karya dengan memegang gawai Anda persis 90o. Itu akan membuat karya akurat baik dari segi ukuran, proporsi, maupun sudutnya. Dengan begitu karya tidak akan terpiuh (distorted).
- Bila karya Anda kertas dan di rumah ada pemindai (scanner), pindailah. Itu yang terbaik dan bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu mengandalkan cahaya matahari. Gunakan format JPG, bukan PDF.
Sistem Geser
Kursus ini tidak hanya mengajarkan keterampilan menggunakan media menggambar/melukis, yang lebih mendasar dari itu adalah teknik observasi. Dengan menguasai teknik observasi, murid akan mampu menganalisis karya secara mandiri sesudah kursus selesai. Kemampuan observasi sangat penting dan untuk itu dibutuhkan cara memotret yang benar seperti yang dijelaskan di atas. Dengan cara memotret seperti di atas, baik ukuran maupun proporsi karya akan serupa dengan foto acuan. Dengan begitu akan mudah bagi murid untuk melakukan observasi dengan ‘sistem geser’. Caranya:
- Di Whatsapp, ketuk foto acuan supaya terlihat full-screen.
- Setelah itu geser ke kiri sehingga terlihat foto karya.
- Geser lagi ke kanan, ke kiri, bolak-balik, sehingga foto acuan terlihat bergantian dengan foto karya.
- Picingkan mata Anda, sehingga Anda bisa melihat blok gelap-terang secara general. Bila mata Anda terbuka lebar, gelap-terang akan terlihat secara rinci.
- Pusatkan observasi Anda di daerah tertentu saja, lalu geser bolak-balik, lihat perbedaan gelap-terangnya.
- Dengan cara itu akan mudah sekali bagi Anda untuk melihat perbedaan gelap-terang antara karya Anda dan foto acuan.
Sekian tentang tata cara kursus di Klinik Rupa Dokter Rudolfo. Terima kasih untuk perhatian Anda, semoga kursusnya lancar dan menyenangkan, ya. 🙏