Modul Tutorial: Arsiran Kasar (MT2)

Modul: Tutorial
Fokus: Arsiran Kasar, Gelap-Terang
Media: pensil grafit di atas kertas
Tagar: #klinikrupadrrudolfo #latihan_01
Perupa: R.E. Hartanto, 2014

1.
00_tutorial_kasar_outlineFoto acuan untuk arsiran kasar dijiplak dengan pensil mekanik 0,5mm ukuran 2B, dibuat dengan garis pendek-pendek dan lurus-lurus. Garis pendek dan lurus sangat disarankan untuk pemula yang belum terlalu tinggi jam terbangnya, pemula seyogianya tidak membuat garis panjang.

2.
01_tutorial_kasar_cast_shadowBidang yang paling gelap dari yang tergelap disebut “cast shadow”, ini adalah bagian tergelap dari shadow itu sendiri. Bidang ini diisi dengan pensil grafit ukuran 8B yang diruncingkan. Arah garis dibuat bervariasi mengikuti kontur tiga dimensi. Penting bagi Anda untuk membayangkan obyek ini sebagai obyek tiga dimensi dan merasakan arah datangnya cahaya. Dalam kasus patung gips ini, cahaya datang persis dari depan atas dahi, sekitar 45 derajat menyorot ke bawah. Karya ini mengacu pada efek “posterize” dari Adobe Photoshop (level 4, bidang terbagi menjadi 5-6). Bila Anda masih kesulitan menentukan pembagian bidang, disarankan untuk mempelajarinya melalui efek posterize (buka file acuan foto di Photoshop lalu pilih “Image” lalu “Posterize”. Masukkan angka 3-6, bandingkan bedanya. Sesudah menemukan pembagian bidang yang cocok (misalnya 4 pembagian gelap-terang dari shadow sampai highlight), klik “OK” dan gunakan hasilnya sebagai panduan menafsir gelap-terang.

3.
02_tutorial_kasar_shadowKini bidang yang gelapnya satu tingkat di bawah cast shadow dikerjakan, bidang ini adalah shadow. Walaupun dikerjakan dengan cukup halus, Anda masih bisa melihat garis-garis yang dibuat. Garis-garis ini dibuat sedemikian rupa supaya tidak mengalami repetisi yang matematis karena itu arahnya selalu diubah mengikuti kontur tiga dimensi obyeknya. Jangan bosan memeriksa, jangan sampai alpa, garis tidak boleh terlalu berpola, antara kesatuan dan keterpecahan harus berada dalam komposisi yang tepat dan ini akan meningkat seiring jam terbang. Coba cara yang mengasyikkan ini: putar kertas gambar Anda sembari mengarsir, anggap saja Anda sedang membuat bordir di mesin jahit. Proses mengarsir bisa menyenangkan (tapi saya pasti disalahkan oleh dosen saya, Ibu Rita Widagdo).

4.
03_tutorial_kasar_midtonesDi sini midtones sudah dikerjakan. Saya menambahkan garis-garis berirama dengan pensil tebal ukuran 8B sehingga arah garis menjadi semakin terlihat. Lakukan eksperimen membuat garis tegas, lurus dan pendek, dengan tekanan yang berbeda-beda. Ganti pensilnya, coba efeknya, mana yang paling Anda suka? Bila sudah menemukan jenis pensil yang disukai, mulailah menggores. Kalau awalnya garis Anda belum bagus, tenang saja. Bila Anda tekun, Anda bisa mengarsir seperti koki memotong bawang: cepat dan akurat. 🙂

Begitu mencapai tahapan ini, saya sudah tidak lagi sepenuhnya “setia” pada acuan fotografi saya. Saya tidak lagi menyadurnya mentah-mentah, saya sudah mulai menafsirkan bidang-bidang saya. Saya berlaku seperti itu karena saya sudah mulai memikirkan komposisi garis saya secara keseluruhan saat karya selesai nanti. Saya ingin garis-garis saya variatif, berirama, saling menumpuk, berbeda interval, pokoknya dinamis kira-kira sampai satu-dua garis sebelum mencapai kekacauan. Persis sebelum garis-garis itu menjadi kacau, sebuah keteraturan yang seimbang mengunci ekspresi tersebut dan menciptakan sebuah ekuilibrium. Ini adalah ilmu komposisi, kita akan mempelajarinya kelak, tidak peduli skill Anda. Kita membutuhkan kekacauan dan keteraturan dalam karya, tanpa keduanya karya akan menjadi terlalu berpola, terduga, membosankan atau justru memusingkan karena terlalu kacau. Setetes kekacauan akan menciptakan kejutan sementara keteraturan menjaga lingkungan tetap seimbang sehingga ekspresi kekacauan bisa “mekar” dengan sempurna di dalam karya kita, seperti sebuah aksen yang unik dalam cita rasa sebuah masakan lezat.

5.
04_tutorial_kasar_highlight6. Sesudah pembagian tersebut tercapai, kini saatnya membuat highlight. Saya menggunakan program Adobe Photoshop untuk mengisi bidang-bidang yang lebih terang, dengan begitu, akhirnya bentuk tiga dimensi dari obyek tersebut menjadi utuh.

05_tutorial_kasar_backgroundUntuk mengaksentuasi obyek, saya menggelapkan latar-belakangnya dan selesai. Klik setiap gambar untuk mendapatkan akses ke gambar yang ukurannya lebih besar, save dalam satu folder dan animasikan prosesnya maju-mundur supaya Anda bisa membayangkan tahapannya dengan lebih jelas. Demikianlah cara mudah berlatih menafsirkan gelap-terang dengan acuan fotografi. Terima kasih dan selamat berkarya. 🙂

2 thoughts on “Modul Tutorial: Arsiran Kasar (MT2)

  1. Tanto, bisa tolong diposting contoh pada saat menjiplak? biar kelihatan jelas dimana menarik garis dibatas gelap-terangnya (keliatan layer foto dan hasil pensilnya). atau mungkin bisa jadi satu artikel tersendiri cara membuat jiplakan ini. Makasih.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s