Perupa, yang penghasilannya tidak menentu, harus mampu menemukan cara untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dan kekaryaannya hanya dengan meluangkan 20% waktu produktif setiap minggu. Dengan begitu 80% waktu produktifnya masih tetap bisa dianggarkan untuk berkarya. Ini tentu tidak mudah, tapi bukan mustahil untuk diwujudkan. Aspek penghasilan seorang perupa memang tidak lazim. Berbeda dengan orang lain, semua kebutuhan hidup dan berkarya sebaiknya ditopang oleh pekerjaan sampingan, sementara pekerjaan utamanya sendiri bisa jadi tidak menghasilkan uang untuk waktu yang lama.