Meluruskan Kertas Cat Air
Kita semua tahu bahwa bila kena basah/lembap, kertas bisa bergelombang. Makin tipis kertasnya, makin hebat gelombangnya. Karena itulah kertas cat air biasanya tebal. Namun walaupun tebal, kertas cat air masih bisa bergelombang juga. Dalam aplikasi basah di atas basah yang menggunakan banyak air, kertas bisa bergelombang cukup parah. Karena itulah kertas biasanya direkat bagian tepinya supaya saat ia mengering, serat kertas akan tertarik ke semua sisi dan kembali pada ekuilibrium. Ada juga jenis kertas cat air berbentuk buku yang halamannya dikunci dengan lem, prinsipnya sama.
Aplikasi basah di atas kering tidak terlalu banyak menggunakan air sehingga gelombangnya biasanya tidak parah. Walaupun demikian, kadang-kadang kertas bergelombang lebih banyak daripada yang kita inginkan. Dalam kasus seperti itu kita masih bisa meluruskan kertas dengan teknik cold-press.
- Pertama, gunakan meja datar yang lurus. Sebaiknya meja kayu, jangan meja kaca, karena akan ada pemberat. Takut pecah mejanya.
- Kemudian, lembapkan bagian belakang kertas cat air kita. Caranya bisa dengan menutulkan spon basah secara merata di setiap bagian kertas.
- Setelah itu, letakkan karya dengan lukisan menghadap ke atas, lalu lapisi dengan plastik bening yang bersih.
- Kemudian tindih karya dengan papan aklirik/PVC board yang ukurannya sama/lebih besar daripada karya cat air kita.
- Tumpuk buku-buku di atas papan tersebut. Usahakan bobotnya lumayan berat dan yang penting, berat tersebar dengan merata di atas papan.
- Diamkan selama 24-48 jam.
- Ketika dibuka, kertas cat air akan lumayan lurus. Memang tidak bisa sempurna seperti kertas yang masih baru, tapi jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Memotret/Memindai Karya
Untuk kepentingan kursus ini, Anda pasti harus memotret karya Anda berkali-kali. Yang terbaik sebenarnya bukan dipotret, tapi dipindai (di-scan) dengan menggunakan flatbed scanner. Pemindai semacam ini bisa merekam citra dengan cahaya yang sangat rata sehingga hasilnya bagus dan enak dilihat. Namun bila di rumah Anda tidak ada scanner, tidak apa-apa, dipotret saja pakai hp. Namun memotret dengan hp ada tekniknya.
Pertama, sudut harus frontal. Karya harus difoto dari depan dengan sudut yang frontal sehingga distorsi bisa dikurangi seminimal mungkin. Jangan samakan memotret karya dengan memotret makanan di restoran (dari atas tapi sudutnya miring). Kalau memotret dari atas sulit, tempelkan dulu karya Anda di tembok menggunakan masking tape. Bila direkat di keempat sisinya, karya akan cukup lurus dan Anda bisa memotret dengan lebih mudah.
Yang kita inginkan adalah cahaya yang rata. Jangan memotret di dalam ruangan pada malam hari, terutama bila kamera hp yang digunakan kurang canggih. Lebih baik tunggu sampai cahaya matahari pagi membantu pemotretan karya kita.
Mengunggah Karya di Instagram
Unggahlah karya Anda di Facebook, Twitter, Instagram, atau kanal medsos lain yang Anda miliki. Saya sayangnya hanya aktif di Instagram, jadi saya akan cek dan like semua karya yang diunggah di sana. Bila Anda mengunggah karya di Instagram, baik di story maupun feed, jangan lupa gunakan tagar #kmd002 dan #klinikrupadokterrudolfo supaya kita bisa saling lihat, saling like dan saling memberi komentar.
Merawat Karya Kertas
Karya lukisan yang dibuat di atas kertas memang lebih mudah rusak daripada yang dibuat di atas kanvas. Ini disebabkan oleh suhu dan kelembapan relatif yang cenderung tinggi di Nusantara, karena negara ini beriklim tropis. Bukan hanya itu, fluktuasi suhu dan kelembapan yang tinggi juga ikut menyebabkan karya kertas mudah rusak, terutama karena jamur. Untuk membuat karya kertas tahan lama, kita perlu melakukan beberapa hal.
Pada intinya, kita ingin oksidasi terjadi seminimal mungkin. Jadi karya yang sudah jadi kalau bisa sesedikit mungkin bersentuhan dengan oksigen, karena oksigen mengandung uap air. Masukkan karya kertas ke dalam kantung plastik dengan zip lock dan beri sekantung kecil silica gel. Dengan begitu hanya ada sedikit udara di dalam kantung plastik yang bersentuhan dengan karya, dan uap air yang tersisa di dalamnya akan diserap oleh silica gel. Bila karya dibingkai, bagian belakang bingkai perlu disegel dengan selotip khusus untuk menghindari udara menyusup dari belakang.
Kedua, kita ingin karya mengalami fluktuasi suhu dan kelembapan serendah mungkin. Karena itu karya yang sudah disimpan di dalam kantung plastik dengan zip lock dan diberi sekantung silica gel sebaiknya jangan diletakkan di udara terbuka, tapi dimasukkan ke dalam lemari. Dengan begitu kita menerapkan isolasi. Udara di luar ruangan yang fluktuasinya ekstrim kita isolasi dengan dinding rumah, lalu dinding lemari. Bila karya kita dimasukkan ke dalam koper kertas lalu dimasukkan ke dalam lemari, itu lebih bagus lagi. Atau bila tidak ada koper kertas, karya bisa dimasukkan ke dalam laci di dalam lemari. Isolasi ini akan menurunkan fluktuasi suhu dan kelembapan. Di luar ruangan suhu dan kelembapan bisa berfluktuasi dengan ekstrim, tapi di dalam laci yang kering dan gelap, suhu dan kelembapan tetap stabil.
Bila Anda tertarik untuk membaca artikel yang lebih lengkap tentang perawatan kertas, silakan ikuti tautan ini: Melestarikan Kertas.