Bab VI – Konservasi Karya Kertas

Dari seluruh jenis karya seni, karya yang terbuat dari bahan kertas dan kain adalah yang paling rentan terhadap kerusakan, terutama karena kita tinggal di negara tropis. Negara tropis sering disebut surga karena iklimnya yang ramah sepanjang tahun, namun ia adalah neraka konservasi. Walaupun demikian, kita masih bisa merawat karya kertas dengan baik untuk waktu lama. Bab terakhir ini merangkum semua aspek pasca-berkarya KMD003.

VI. 1 – Memotret/Memindai Karya

Untuk kepentingan kursus ini, Anda pasti harus memotret karya Anda berkali-kali. Yang terbaik sebenarnya bukan dipotret, tapi dipindai (di-scan) dengan menggunakan flatbed scanner. Pemindai semacam ini bisa merekam citra dengan cahaya yang sangat rata sehingga hasilnya bagus dan enak dilihat. Namun bila di rumah Anda tidak ada scanner, tidak apa-apa, dipotret saja pakai hp. Namun memotret dengan hp ada tekniknya.

Pertama, sudut harus frontal. Karya harus difoto dari depan dengan sudut yang frontal sehingga distorsi bisa dikurangi seminimal mungkin. Jangan samakan memotret karya dengan memotret makanan di restoran (dari atas tapi sudutnya miring). Kalau memotret dari atas sulit, tempelkan dulu karya Anda di tembok menggunakan masking tape. Bila direkat di keempat sisinya, karya akan cukup lurus dan Anda bisa memotret dengan lebih mudah.

Yang kita inginkan adalah cahaya yang rata. Jangan memotret di dalam ruangan pada malam hari, terutama bila kamera hp yang digunakan kurang canggih. Lebih baik tunggu sampai cahaya matahari pagi membantu pemotretan karya kita.

VI. 2 – Mengunggah Karya di Instagram

Unggahlah karya Anda di Facebook, Twitter, Instagram, atau kanal medsos lain yang Anda miliki. Saya sayangnya hanya aktif di Instagram, jadi saya akan cek dan like semua karya yang diunggah di sana. Bila Anda mengunggah karya di Instagram, baik di story maupun feed, jangan lupa gunakan tagar #kmd003 dan #klinikrupadokterrudolfo supaya kita bisa saling lihat, saling like dan saling memberi komentar.

VI. 3 – Merawat Karya Kertas

Karya gambar yang dibuat di atas kertas memang lebih mudah rusak daripada yang dibuat di atas kanvas. Ini disebabkan oleh suhu dan kelembapan relatif yang cenderung tinggi di Nusantara, karena negara ini beriklim tropis. Bukan hanya itu, fluktuasi suhu dan kelembapan yang tinggi juga ikut menyebabkan karya kertas mudah rusak, terutama karena jamur. Untuk membuat karya kertas tahan lama, kita perlu melakukan beberapa hal.

Pada intinya, kita ingin oksidasi terjadi seminimal mungkin. Jadi karya yang sudah jadi kalau bisa sesedikit mungkin bersentuhan dengan oksigen, karena oksigen mengandung uap air. Masukkan karya kertas ke dalam kantung plastik dengan zip lock dan beri sekantung kecil silica gel. Dengan begitu hanya ada sedikit udara di dalam kantung plastik yang bersentuhan dengan karya, dan uap air yang tersisa di dalamnya akan diserap oleh silica gel. Bila karya dibingkai, bagian belakang bingkai perlu disegel dengan selotip khusus untuk menghindari udara menyusup dari belakang.

Kedua, kita ingin karya mengalami fluktuasi suhu dan kelembapan serendah mungkin. Karena itu karya yang sudah disimpan di dalam kantung plastik dengan zip lock dan diberi sekantung silica gel sebaiknya jangan diletakkan di udara terbuka, tapi dimasukkan ke dalam lemari. Dengan begitu kita menerapkan isolasi. Udara di luar ruangan yang fluktuasinya ekstrim kita isolasi dengan dinding rumah, lalu dinding lemari. Bila karya kita dimasukkan ke dalam koper kertas lalu dimasukkan ke dalam lemari, itu lebih bagus lagi. Atau bila tidak ada koper kertas, karya bisa dimasukkan ke dalam laci di dalam lemari. Isolasi ini akan menurunkan fluktuasi suhu dan kelembapan. Di luar ruangan suhu dan kelembapan bisa berfluktuasi dengan ekstrim, tapi di dalam laci yang kering dan gelap, suhu dan kelembapan tetap stabil.

Bila Anda tertarik untuk membaca artikel yang lebih lengkap tentang perawatan kertas, silakan ikuti tautan ini: Melestarikan Kertas.