Tanpa Facebook & Twitter

fb_twt
Menjelang pergantian hari di tengah malam ini saya baru saja menghapus akun Facebook dan Twitter saya. Sebenarnya sudah sudah lama agak gelisah menyadari betapa banyaknya waktu yang saya habiskan di depan komputer dan telepon genggam saya untuk Facebook terutama, Twitter sih tidak terlalu. Sebuah artikel yang diunggah oleh kawan baru saya di Facebook kebetulan bicara tentang angka produktivitas yang menurun karena media sosial di Amerika Serikat berkisar senilai US$ 650 milyar per tahun. Ternyata media sosial seperti Facebook telah menyebabkan penurunan produktivitas yang besar sekali di sana dan saya pun merasakan hal yang sama.

Saya pernah mematikan akun Facebook saya, kalau tidak salah tahun 2010. Tapi belum setahun kemudian saya membuka akun Facebook yang baru. Saya ingat, itu terjadi di bulan Juni 2011, saya sedang mengikuti program residency di STPI, Singapura. Berarti sudah hampir genap 2 tahun akun baru saya berjalan sampai akhirnya saya matikan malam ini.

Bagi saya, masalahnya sederhana. Saya sudah kecanduan Facebook. Saya tidak bisa berhenti kapan saja saya mau. Bangun tidur, saat saya masih terkantuk-kantuk di tempat tidur, lengan saya meraih telepon genggam dan saya membuka akun Facebook saya. Saya menghabiskan berjam-jam di depan komputer untuk melihat banyak hal, apa saja dari yang penting sampai yang tidak penting, di Facebook. Karena pekerjaan saya tidak menuntut saya untuk memiliki jaringan sosial yang luas, misalnya untuk promosi kegiatan, saya putuskan saya bisa hidup tanpa Facebook.

Dengan begitu, saya harap saya bisa punya lebih banyak waktu untuk melukis, membaca buku, nonton film dan mengurus blog saya. Saya tahu, mematikan akun Facebook rasanya seperti berhenti merokok. Jadi disorientasi di depan komputer. Itu karena sudah terbiasa. Tapi ya, sudahlah. Tidak apa-apa. Kita masih bisa tetap kontak lewat email (rehartanto@gmail.com), atau lewat Whatsapp, telepon dan sms di nomor saya. Terima kasih bagi Anda yang sudah menjadi teman saya selama ini di Facebook dan Twitter. 🙂

Berita: pada tanggal 28 Desember 2013, karena mengalami masalah internet, saya membuat lagi akun Twitter khusus untuk mengadu pada layanan Telkom Speedy yang lebih responsif di Twitter daripada di layanan 147. Selanjutnya akun Twitter saya tidak terlalu aktif, hanya saya isi bila iseng, namun menjelang Pilpres 2014, saya mulai aktif menggunakan Twitter dan mulai terbiasa dengan batas kicauan 140 karakter (sesuatu yang selama ini membuat saya malas menggunakan Twitter karena menurut saya terlalu pendek). Jadi saya bisa dikontak melalui akun Twitter: @rehartanto. Terima kasih.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s