Persiapan KMD004

PERHATIAN: halaman ini telah diperbaharui. Untuk informasi yang lebih baru dan lebih lengkap, silakan klik tautan ini: Daftar Alat & Bahan KMD004 Terperinci

*************

Teman-teman yang baik, seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, KMD004 akan diadakan pada bulan September-Oktober 2021. Bagi Anda yang belum mengetahui, KMD adalah singkatan dari ‘Kursus Menggambar Daring’, yaitu sebuah kursus privat one-on-one menggambar/melukis yang diadakan Klinik Rupa Dokter Rudolfo setahun sekali dan seluruh penyelenggaraannya dilakukan secara daring (online) via Whatsapp. Menurut rencana KMD004 akan menggunakan media cat minyak di atas kanvas. Cat minyak adalah media melukis yang cukup mahal dan persiapannya juga ribet, tapi dari segi handling, ini adalah media yang paling enak untuk belajar, terutama untuk pemula. Tulisan ini saya buat untuk menjelaskan: apa saja kebutuhan alat dan bahan yang akan kita gunakan di KMD004 secara terperinci. Mengingat cat minyak adalah media melukis yang cukup mahal, ada baiknya kebutuhan alat dan bahan ini diumumkan secepatnya supaya bila Anda perlu menabung untuk belanja, itu bisa Anda lakukan dari jauh-jauh hari. Nah, untuk mengikuti KMD004, Anda akan membutuhkan alat dan bahan seperti yang disebutkan di bawah ini:

Dalam KMD004 kita akan membuat copy dari karya maestro klasik. Untuk itu kita akan menggunakan kanvas dengan ukuran 40x60cm. Karya klasik biasa dibuat dengan sapuan kuas yang halus, disebut sfumato, dengan begitu kita juga akan membutuhkan kanvas yang permukaannya halus. Kanvas ini bisa Anda beli di toko art material dengan merk dan harga yang bervariasi. Bisa berbentuk kanvas board (kain kanvas ditempelkan ke panel multipleks/pvc board), atau kanvas yang dibentangkan di spaanram kayu. Berapa kanvas yang dibutuhkan untuk mengikuti KMD004? Perlunya sih hanya 1 buah, tapi supaya aman (siapa tau gagal di tengah jalan), sediakanlah minimal 2 buah. Kanvas macam ini bisa Anda beli di Tokopedia dengan harga mulai Rp.40-110ribu/buah.

Bila Anda mau beli kanvas yang dijual di Tokopedia, kebanyakan yang tersedia adalah kanvas lokal yang dibuat dengan menggunakan kain katun (warnanya putih kekuningan) dengan spaanram kayu yang murah-meriah. Ini adalah kanvas dengan mutu menengah yang biasa disebut student grade, artinya lebih diutamakan untuk mereka yang sedang belajar melukis, bukan untuk profesional (artist grade). Pakai kanvas yang student grade sebenarnya tidak apa-apa, tapi kanvas macam itu biasanya dilapisi dengan gesso yang mutunya kurang bagus. Karena itu Anda akan butuh gesso bermutu baik dan harganya lumayan.

Secara tradisional, gesso adalah kalsium karbonat (kapur) yang diikat oleh rabbit skin glue (lem organik hewani yang terbuat dari kolagen kulit binatang). Gesso modern lebih bagus lagi daripada gesso tradisional karena lebih elastis dan tidak mudah retak. Bila Anda bermaksud menyiapkan kanvas sendiri, Anda harus melapisi kain kanvas dengan lapisan kedap air dulu. Lapisan ini dulunya dibuat menggunakan rabbit skin glue, tapi sekarang Anda bisa menggunakan lem PVA (polivynil acetate, lem putih). Lapisan ini disebut ground dan fungsinya adalah membuat lapisan kedap air yang akan mencegah asam dari cat minyak (disebut ‘linoleic acid‘) menyentuh serat kain. Bila asam dari cat minyak sampai menyentuh serat kain, nanti kainnya lama-lama jadi regas dan patah berhamburan. Setelah ground dilapiskan dan kain benar-benar tertutup, barulah kain kanvas dilapisi gesso. Sebisa mungkin gunakanlah gesso bermutu baik untuk menghindari sinking.

Sinking adalah kasus di mana pigmen warna dari cat terlalu meresap hingga ‘tenggelam’ di permukaan gesso. Pigmen warna dari cat apapun juga tidak boleh terlalu tenggelam, seharusnya pigmen itu sebagian tenggelam, sebagian ‘mengambang’ di permukaan. Dengan begitu warna akan tetap cemerlang sampai bertahun-tahun lamanya. Bila pigmen warna terlalu tenggelam ke dalam gesso, warnanya akan pudar, dan sinking biasanya terlihat sebagai bercak-bercak matte (doff) di antara lapisan cat minyak segar yang glossy. Itu biasa terjadi bila Anda menggunakan kanvas murah-meriah. Kanvas murah-meriah menggunakan gesso kualitas seadanya (supaya murah) dan gesso macam itu biasanya menyebabkan sinking. Karena itu, bila Anda membeli kanvas dengan merk yang tidak terlalu meyakinkan, tidak apa-apa, tapi supaya aman Anda perlu memberi dua lapis gesso encer sendiri, dan Anda perlu meyakinkan gesso yang Anda pakai bermutu baik.

Gesso bermutu baik yang bisa saya temukan di pasaran adalah dari merk Liquitex Acrylic White Gesso, 237ml, harganya Rp.207ribu (belum ongkir). Ini sudah yang murah, ya. Soalnya merk bagus yang lain seperti Talens, Winsor & Newton, Lefranc Bourgeois, itu lebih mahal (antara Rp.500-650ribu) karena ukurannya 1liter. Bila Anda hendak melapisi kanvas Anda dengan gesso yang bagus seperti ini, buatlah campuran gesso dengan air bersih (dengan proporsi sekitar 1 bagian gesso, 2-3 bagian air), aduk sampai rata banget, lalu lapiskan secara merata. Tunggu 12-24 jam sebelum membuat lapisan kedua. Dua lapis gesso bermutu baik akan menjamin permukaan kanvas Anda tidak akan mengalami sinking, walaupun kanvas Anda murah-meriah. Bila membeli gesso sekarang terasa mahal, ya itu memang benar, tapi Anda tidak akan rugi karena bila ditutup rapat gesso bisa digunakan sampai lama. Saya selalu punya persediaan gesso di studio, soalnya kadang-kadang suka perlu.

Selanjutnya Anda akan membutuhkan easel meja. Sebenarnya Anda bisa saja bekerja di atas meja, jadi kanvasnya ditidurkan di permukaan meja, atau disandarkan di dinding. Namun yang lebih enak dan stabil itu menggunakan easel. Untuk kanvas ukuran 40x60cm ada jenis easel kayu maupun aluminum. Saya beli easel aluminum warna hitam yang bisa dibongkar pasang. Harganya sekitar Rp.500ribu. Terserah Anda deh, mau beli atau tidak. Tidak beli juga tidak apa-apa, ini bukan alat yang sangat esensial, hanya membuat proses melukis jadi lebih enak aja.

Nah, kalau yang ini sih alat esensial. Anda harus punya karena di sinilah Anda akan menaruh cat yang Anda gunakan untuk melukis. Ini bukan barang mahal. Sebenarnya kalau tidak mau beli, pakai piring makan dari plastik/keramik juga bisa. Namun bila Anda mau beli, benda seperti ini ada banyak di toko art material. Ini adalah palet yang terbuat dari multipleks tipis yang satu sisinya dilapisi dengan bahan melamin. Harganya juga murah-meriah, Rp.20ribu sudah dapat.

Selanjutnya adalah pelarut (solvent). Dari semua bahan melukis cat minyak, pelarut adalah bahan yang paling tidak menyenangkan karena baunya kuat dan bisa mengiritasi kulit. Walau demikian, pelarut adalah pembersih yang efektif dan ini termasuk bahan esensial untuk melukis cat minyak. Sekadar pengetahuan bahan sedikit, akan saya jelaskan beberapa jenis pelarut yang ada di pasaran. Bila dibagi berdasarkan kekuatannya (dari yang paling kuat ke yang paling lemah) berturut-turut adalah: 1) Thinner 2) Terpentin 3) White/mineral spirit.

Thinner dan terpentin sama-sama terbuat dari getah pohon pinus sementara white spirit terbuat dari minyak bumi (jadi dia adalah minyak tanah kelas satu). Thinner dan terpentin bisa dibeli di toko besi, tapi ada juga terpentin merk bagus, misalnya distilled turpentine dari Winsor & Newton. Sementara white spirit hanya tersedia dari merk bagus saja, tidak ada di toko besi. White spirit dan mineral spirit itu barangnya sih sama saja, ya. Orang Inggris biasa menyebutnya sebagai white spirit, sementara orang Amerika menyebutnya sebagai mineral spirit. Sebenarnya banyak yang menggunakan pelarut untuk membuat cat dasar, tapi saya sih nggak kuat baunya. Saya membuat cat dasar pakai akrilik encer saja. Hasilnya sama, keringnya jauh lebih cepat, tanpa bau pula. Karena itu fungsi dari pelarut dalam artikel ini adalah hanya untuk membersihkan palet dan kuas melukis saja, ya.

Thinner dan terpentin itu baunya minta ampun. White spirit sih lumayan, tidak terlalu bau, tapi kalau dibiarkan terbuka lama ya bisa memusingkan juga baunya. Karena itu semua jenis pelarut harus ditaruh di dalam wadah yang kedap udara, jangan sampai baunya menyebar ke luar. Tutup wadah pelarut hanya boleh dibuka saat digunakan, begitu sudah selesai dipakai harus segera ditutup lagi. Wadah terbaik bagi pelarut adalah botol kaca. Pakai botol kaca bekas selai juga bisa. Kalau ditaruh di wadah plastik Lock & Lock/Lion Star, pelarut bisa menyebabkan wadahnya berubah bentuk, saking kerasnya cairan itu.

Saya menggunakan thinner cap ND di kaleng warna merah. Belinya di toko besi, satu kaleng 1liter harganya sekitar Rp.22ribu sementara yang 5liter harganya kalau tidak salah Rp.90ribu. Thinner ini menurut saya baunya masih lebih lumayan daripada terpentin merk Winsor & Newton sekalipun. Saya tidak suka bau terpentin. Bila saya membersihkan palet melukis, cat yang sudah kering saya kerok pakai pisau palet, lalu sisa-sisa catnya saya sapu dengan tisu wajah yang dibubuhi thinner. Beres deh, palet melukis bersih.

Untuk mencuci kuas saya menggunakan white spirit Winsor & Newton. Kuas saya lap dulu dengan tisu wajah, sesudah itu saya cuci dengan white spirit. Supaya awet, sesudah itu white spirit harus dilenyapkan dengan sabun dan air hangat. Bila kuas Anda masih berminyak lama-lama bulunya bisa keras. Nah, sabun dan air hangat akan menghilangkan minyak yang tersisa. White spirit merk Winsor & Newton dijual dalam kemasan kecil, 75ml, harganya tidak mahal, hanya Rp.70ribuan. Kalau saya belinya yang 1liter, kalau tidak salah harganya sekitar Rp.250ribuan. Jadi soal pelarut rumusnya adalah: pelarut yang murah-meriah (thinner) dipakai untuk membersihkan palet, pelarut yang mahal (white spirit) dipakai untuk membersihkan kuas.

Salah satu yang sering membuat bingung para pelukis pemula adalah medium (cairan yang digunakan untuk mencampur cat). Ya, jenis medium memang banyak sekali. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsinya sendiri-sendiri. Namun dari jenis yang begitu banyak, medium yang terbuat dari linseed oil adalah yang paling umum dipakai. Linseed oil adalah minyak yang dihasilkan dari perasan biji pohon Flax (Linum usitatissimum). Serat dari batang pohon Flax diolah menjadi kain linen, kain yang bagus untuk kanvas melukis. Bijinya diperas dan minyaknya diambil untuk berbagai macam aplikasi, termasuk melukis. Dari banyak medium yang digunakan, linseed oil banyak dipakai karena ia unggul hampir di semua lini. Kecepatan pengeringannya oke, tidak terlalu lama banget, lalu lapisan film yang ia hasilkan saat mengering juga cukup tahan lama karena elastis dan tidak mudah regas dan retak. Kekurangannya hanya satu: seiring waktu ia akan menguning. Pada lukisan-lukisan yang sudah berusia 50-100 tahun kita bisa mendeteksi penguningan terutama di daerah yang dilukis dengan warna terang seperti warna kulit, langit dan awan. Medium inilah yang akan kita gunakan untuk KMD nanti: refined linseed oil.

Refined linseed oil dari merk Winsor & Newton, ukuran 75ml, dijual dengan harga sekitar Rp.100ribu. Bila ini adalah kali pertama Anda melukis dengan cat minyak, ukuran 75ml sudah cukup. Itu bisa dipakai lama soalnya setiap kali melukis Anda hanya akan menggunakan medium sedikit saja. Medium memang tidak bisa digunakan terlalu banyak karena akan mengurangi kepekatan warna. Untuk KMD kita akan menggunakan medium yang slow drying. KMD akan diselenggarakan di bulan September-Oktober, jadi cuaca sedang panas-panasnya. Pakai yang slow drying saja, soalnya kalau pakai yang quick drying, cat minyak akan terlalu cepat kering dan kesempatan yang tersedia bagi Anda untuk memanipulasi cat jadi terlalu sempit. Kalau kursus ini diadakan di bulan Februari yang lembap dan sering hujan, kita bisa pakai medium yang quick drying. Yah, beginilah melukis dengan cat minyak, faktor cuaca pun menentukan penggunaan bahannya. Bayangkan kalau Anda pakai medium yang slow drying di bulan Februari yang lembap dan basah, padahal Anda dikejar deadline. Jadi bila Anda mau beli medium dari merk dan jenis yang berbeda, silakan saja, tapi pastikan jenisnya adalah slow drying. Yang membuat cat minyak jadi enak digunakan adalah tahap pengeringannya yang lambat. Kering lambat itu enak, kalau salah tinggal dihapus pakai tisu, dan Anda bisa bikin blending sepuasnya tanpa harus bekerja terburu-buru.

Akhirnya kita tiba di bahan terpenting di kursus ini, yaitu cat minyak. Sama seperti kanvas untuk melukis, cat minyak juga ada yang student grade, ada yang artist grade. Merk terkenal seperti Winsor & Newton dan Talens mengeluarkan kedua jenis cat minyak seperti ini, jadi bisa dipastikan yang student grade-nya pun mutunya bagus. Biasanya kalau untuk warna-warna tanah yang cenderung gelap (seperti coklat, hijau, biru gelap, ungu gelap), warna dari merk apapun bagus-bagus aja. Perbedaan cat bagus itu ada di warna yang cemerlang seperti: merah terang, kuning terang, biru terang, termasuk juga ungu terang. Kalau sudah terang-terang begitu, mutu pigmen dan proses pembuatan cat sangat menentukan sehingga perbedaannya bisa terlihat dengan nyata setelah beberapa lama. Warna yang dikerjakan dengan cat student grade gampang pudar. Karena itu triknya: kalau kita melukis warna-warna tanah yang gelap-gelap, tidak apa-apa pakai cat student grade (tapi diusahakan dari merk bagus). Nanti kalau perlu warna yang lebih cemerlang, baru pakai yang artist grade.

Palet warna yang saya gunakan sebenarnya itu-itu saja. Menurut pengalaman itu cukup untuk melukis dengan spektrum warna yang lebar, palingan cuma perlu ditambah warna tertentu saja sekali-sekali. Ini adalah warna yang biasa saya pakai berikut variasinya. Beda merk nama warnanya bisa beda, lalu warnanya juga bisa berbeda sedikit. Warna yang akan kita pakai di KMD004 adalah:

  1. Titanium white
  2. Naples yellow light/Cadmium yellow/Cadmium lemon hue
  3. Yellow ochre/Gold ochre
  4. Permanent orange/Cadmium orange/Cadmium orange hue
  5. Burnt sienna
  6. Burnt umber/Raw umber/Vandyke brown
  7. Alizarin crimson/Cadmium red/Cadmium red medium/Cadmium red deep/Bright red
  8. French ultramarine/Cerulean blue/Prussian blue
  9. Viridian hue/Permanent green deep
  10. Ivory black/Lamp black

Nah, itu dia warna-warna yang biasa saya gunakan. Jadi seluruh foto acuan yang warnanya macam-macam itu bisa dikejar dengan 10 macam warna ini, termasuk warna kulit. Untuk keperluan KMD, Anda tidak perlu beli cat dengan ukuran besar. Cat minyak di tube kecil ukuran 37-40ml sudah lebih dari cukup. Untuk merk Winsor & Newton yang student grade, yaitu jenis Winton Oil Color, harganya sekitar Rp.70ribuan/tube 37ml untuk yang seri 1. Merk Van Gogh dari Talens, harganya Rp.80ribuan/tube 40ml untuk warna seri 1.

Cat itu biasa diklasifikasi berdasarkan seri. Makin tinggi serinya, makin mahal harganya. Jadi kalau seluruh warna ini bisa Anda dapatkan di seri 1, Anda bisa keluar biaya mulai dari Rp.700-800ribuan. Lumayan juga, ya? Yah, cat minyak memang tidak murah. Namun seperti yang saya bilang, melukis cat minyak itu mahal di awal saja. Kalau sudah dibeli semua selanjutnya palingan cuma beli kanvas. Bahkan cat di tube kecil pun cukup awet dipakainya, terutama bila Anda melukis dengan tipis berlapis-lapis, dan teknik itulah yang akan kita pelajari di KMD004 nanti.

Alat-alat terakhir yang Anda butuhkan adalah kuas dan pisau palet. Karena kita akan membuat copy dari karya maestro, kita akan menggunakan teknik melukis yang halus, bukan yang kasar. Karena itu jenis kuasnya juga harus halus. Sekarang sih enak, kuas sintetis itu bagus dan murah. Dulu sih tidak begitu. Kalau mau pakai kuas halus, adanya yang jenis konlinsky sable (terbuat dari bulu binatang asli) dan harganya mahal sekali. Kuas sintetis dulu (saat saya kuliah) masih jelek. Kalau sekarang sih sudah bagus-bagus, pilihan banyak. Yang murah pun cukup bagus.

Bagi Anda yang belum mengetahui, kuas untuk melukis bisa dibagi dua menurut karakteristiknya yaitu: sable dan bristle. Sable adalah jenis kuas yang halus, sementara bristle adalah jenis kuas yang kasar. Keduanya ada yang terbuat dari bulu asli, ada juga yang sintetis. Kuas sable asli terbuat dari surai kuda, bulu ekor tupai, bulu kambing, dsb. Sementara jenis bristle yang kasar biasanya terbuat dari bulu babi yang kaku. Kalau kuasnya terbuat dari bulu asli, itu sudah pasti mahal harganya. Kuas sintetis yang lebih murah biasanya menggunakan bahan taklon (derivatnya nilon) untuk jenis sable, dan bahan polyester untuk jenis bristle. Merk kuas itu banyak sekali, jadi Anda tinggal pilih berdasarkan anggaran Anda saja. Kalau Anda harus mengeluarkan uang dengan jumlah lumayan untuk membeli kuas melukis bermutu baik, asal telaten merawatnya, Anda tidak akan rugi. Namun bila anggaran Anda terbatas, beli yang murah meriah juga bisa. Kuas cat air bisa digunakan untuk cat minyak, tapi tidak bisa dicampur untuk cat air. Kalau sudah dipake untuk cat minyak ya udah, cat minyak saja terus.

Di KMD nanti kita hanya akan menggunakan kuas jenis round, yaitu kuas berujung runcing seperti tombak. Dan kita akan butuh berbagai macam ukuran dari mulai yang kecil sampai yang agak besar. Merk Artemedia menurut saya sudah cukup bagus. Artemedia tipe B300R, jenis round, mix-hair, ada di Tokopedia dan bisa dijadian acuan soalnya jelas sampai ukuran diameter ferule (logam penjepit bulu kuas) berikut panjang bulunya. Kita hanya akan menggunakan kuas jenis round, jadi yang kita perlukan adalah nomor: 00, 0, 2, 4, 6, 8, 10. Bila Anda beli semua kuas dari jenis dan merk ini, total Anda harus keluar biaya sekitar Rp.300ribuan. Jadi tidak usah merk ini juga tidak apa-apa, tapi silakan buka tautannya supaya Anda bisa melihat ukurannya. Ukuran itu bisa Anda jadikan patokan untuk mencari kuas dari merk lain, yang penting jenisnya round, ya. Silakan cek di sini: Artemedia B300R Round Mix Hair.

Nah, sesudah beres urusan kuas, Anda akan perlu pisau palet untuk mencampur warna dan membersihkan palet. Anda boleh beli yang jenisnya seperti apa saja, terserah, yang penting enak dipakai. Dengan Rp.50ribuan Anda sudah bisa dapat dua jenis pisau palet dan itu bisa dipakai lama. Merk V-tec gitu sudah oke, kok.

============

Oke, sekarang coba kita hitung berapa perkiraan biaya yang perlu Anda keluarkan bila Anda membeli semua alat dan bahan ini dari awal, ya.

  1. Kanvas (2 buah) Rp.200ribuan
  2. Gesso Liquitex Rp.200ribuan
  3. Easel meja Rp.500ribuan (tidak wajib)
  4. Palet kayu Rp.20ribuan
  5. Pelarut (thinner & white spirit) Rp.90ribuan
  6. Medium (refined linseed oil slow drying) Rp.100ribuan
  7. Cat minyak Rp.800ribuan
  8. Kuas & pisau palet Rp.350ribuan

Jadi total biaya adalah Rp.2.260.000 (dengan easel) atau Rp.1.760.000 (tanpa easel). Mohon diingat, ini adalah harga pertengahan, ya. Tidak terlalu mahal, tapi juga tidak terlalu murah. Apakah harga ini masih bisa diturunkan lagi? Bisa aja. Silakan cari alat dan bahan yang lebih murah, tulisan ini dibuat supaya Anda punya gambaran untuk perbandingan. Semua harga ini saya dapat dari Tokopedia, tapi belum termasuk ongkir, ya. Dan ini belum termasuk biaya kursus (kemungkinan adalah Rp.999ribu). Di artikel sebelumnya saya sudah menulis, Anda bisa mengeluarkan uang mulai dari Rp.1.750.000 sampai Rp.4juta untuk mengikuti KMD004.

Yah, begitulah cat minyak. Tidak murah dan praktis digunakan seperti cat air, tapi sekali coba Anda pasti suka soalnya enak. Kalau salah tinggal dihapus. Keringnya lama, jadi Anda bisa bekerja dengan santai, tidak terburu-buru, cat bisa dimanipulasi sepuasnya. Kalau mau bikin blending, paling enak ya pakai cat minyak. Belajar melukis itu paling enak ya pakai cat minyak. Nah, saya harap dengan adanya gambaran tentang berapa biaya yang bisa Anda keluarkan, sisa waktu dari mulai sekarang sampai nanti bulan September-Oktober 2021 bisa Anda gunakan untuk menabung atau mencicil beli alat dan bahan.

Terima kasih untuk antusiasme Anda. Sampai berjumpa di kelas. 😊👋

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s